Jakarta, Virenial Sains – Kratom adalah tanaman yang masih termasuk ke dalam keluarga tanaman kopi asli Asia Tenggara. Tanaman Kratom banyak ditemukan di Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Biasanya daun kratom diolah oleh masyarakat dengan cara dikeringkan lalui dijadikan bahan untuk membuat teh atau suplemen.
Khasiat dari kratom adalah menaikkan libido, kesehatan kulit dan mengurangi rasa nyeri.
Daun Kratom sudah lama digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan tradisional.
Untuk dapat lebih memahami Kratom, berikut kami ulas 7 fakta kratom yang perlu anda ketahui.
Kratom Mengandung senyawa alkaloid yang Banyak Manfaatnya
Kratom mengandung senyawa alkaloid yang memiliki banyak khasiat sebagai berikut:
7-hydroxymitragynine, memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit.
Mitragynine, kandungan yang memiliki efek 13 kali lebih kuat ketimbang morfin.
Corynanthe Idine, bekerja dengan menghambat kontraksi kedutan.
Speciociliatine, mampu meningkatkan energi, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan intensitas rasa sakit.
Paynantheine, menciptakan efek penghilang rasa nyeri.
Speciogynine, memiliki peran penting dalam menciptakan efek analgesik.
Mitraphylline, kandungan untuk mengobati radang sendi, penyakit jantung, kanker, dan peradangan lainnya.
Kratom Dapat Menjadi Pereda Nyeri
Perlu untuk diketahui bahwa Kratom terdiri dari tiga jenis yaitu vena hijau, vena putih dan vena merah dimana semua jenis ini memiliki khasiat sebagai pereda nyeri kronis.
Ketiga jenis kratom ini bekerja dengan cara menempel pada reseptor opioid berkas senyawa 7-hidroksi mitraginin yang dimilikinya.
Cara kerja kratom mirip dengan kodein dan morfin namun ahli berpendapat bahwa kratom memiliki perbedaan karena lebih selektif dalam mematikan sinyal tertentu dan memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding opioid biasa.
Kratom Dapat Meningkatkan Mood
Selain sebagai pereda nyeri, kratom juga memiliki efek dapat meningkatkan mood atau suasana hati.
Dengan khasiat ini membuat kratom sering dijadikan obat herbal bagi orang-orang yang kecanduan opioid untuk mengurangi gejala penarikan etanol dan morfin.
Daun kratom juga dapat menurunkan kadar kortikosteron (terkait dengan depresi) sehingga dapat menjadi antidepresan.
Kratom Dapat Dikonsumsi Dengan Berbagai Cara
Kratom dapat dikonsumsi dengan berbagai metode seperti diseduh menjadi teh, digerus, diasapi atau dikunyah langsung.
Dengan teknologi yang ada saat ini, Kratom juga dapat diolah menjadi suplemen yang berbentuk bubuk atau pil.
Kratom Memiliki Efek Samping
Efek samping kratom dapat terasa jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Efek samping yang timbul seperti sembelit dan mual.
Namun pada beberapa pengguna, efek kratom bisa menjadi lebih keras seperti:
- Gatal
- Berkeringat
- Mulut kering
- Pusing
- Kejang
- Halusinasi
- Kerusakan hati
Efek samping kratom yang telah disebutkan diatas merupakan efek samping yang umum. Dalam jangka panjang, kratom dapat menyebabkan penurunan berat badan, anoreksia, kulit wajah menjadi gelap, sering BAB dan mulut kering.
Kratom Dapat Menyebabkan Gejala Penarikan
Penggunaan kratom dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala penarikan sebagai berikut:
- Agresi
- Agitasi
- Nyeri otot dan tulang
- Ketidakmampuan untuk bekerja
- Gerakan anggota badan yang tersentak-sentak
Kratom Memiliki Efek Memabukkan
Dari beberapa referensi yang tersedia, faktanya Kratom dapat bersifat memabukkan.
Zat aktif bernama mitragin yang dikandung oleh Kratom bisa mempengaruhi kerja sistem saraf dan otak.
Efek kratom diketahui bervariasi terganting dari jenis daun dan juga dosis penggunaannya.
Bila Kratom dikonsumsi dalam dosis rendah maka efek yang ditimbulkan seperti kafein yaitu meningkatkan mood dan energi.
Namun bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, efek kratom mirip seperti opioid yaitu efek psikoaktif.
Efek psikoaktif dapat menyebabkan ketergantungan dengan gejala rileks, euforia dan peredaan rasa nyeri.
Itulah fakta-fakta kratom yang perlu anda ketahui dimana tanaman ini sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Tenggara.
Namun sampai dengan saat ini penelitian terkait dengan kratom masih relatif sedikit sehingga tidak dapat dijadikan pegangan untuk mengatasi masalah kesehatan anda.
Untuk dosis nya sendiri masih perlu kajian untuk dapat menentukan takaran yang tepat.
Selain itu anda perlu memperhatikan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh komsumsi kratom.
Namun jika anda tetap ingin mencoba menggunakan Kratom sebagai alternatif untuk pengobatan, sebaiknya gunakan dengan dosis yang wajar dan jika kesehatan anda belum membaik sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Referensi:
- Nourish by WebMD. Diakses pada 2023. Health Benefits of Kratom.
- Medical News Today. Diakses pada 2023. What Are The Risks And Health Benefits Of Kratom Tea?
- Pain and Therapy. Diakses pada 2023. Kratom—pharmacology, clinical implications, and outlook: A comprehensive review.
- Science Direct. Diakses pada 2023. Kratom use and mental health: A systematic review.
- Science Direct. Diakses pada 2023. Assessment of gonadotropins and testosterone hormone levels in regular Mitragyna speciosa (Korth.) users.