Virenial, Jakarta – Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU terpilih sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI).
Heri terpilih sebagai Rektor UI setelah meraih suara terbanyak, pada pemungutan suara yang digelar di Balai Sidang UI, Depok, Senin (23/9/2024).
Selain Heri, ada kandidat lain yang maju pada pemilihan Rektor UI.
Yakni Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG (Fakultas Kedokteran UI), dan Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI).
Heri unggul dengan torehan 18 suara. Sementara kandidatnya, Ari Fahrial Syam mendapatkan satu suara dan Teguh Dartanto memperoleh empat suara.
Profil Singkat Heri Hermansyah
Prof Heri Hermansyah saat ini adalah seorang Guru Besar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Dia lahir pada tanggal 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat.
Dikutip dari situs UI dan situs pribadinya, rekam jejak menjadi akademisi berpotensi di Tri Dharma mengantarkannya menjadi Guru Besar Termuda FTUI pada tahun 2013 di usia 37 tahun.
Sebelum mengawali karir sebagai dosen, Heri menimba Ilmu di Fakultas Teknik UI pada jurusan Teknik Gas dan Petrokimia dari tahun 1994-1998.
Semasa mahasiswa, Prof Heri meraih sederet penghargaan diantaranya Mahasiswa Berprestasi UI Bidang Penalaran (1997), Mahasiswa Terbaik TGP FTUI selama 3 tahun berturut-turut pada tahun 1995 – 1997, dan juga meraih penghargaan Third Winner di Society Petroleum Engineer (SPE) Student Paper Contest (1997).
Heri sempat bekerja di International Trading Company selama kurang lebih 1 tahun, yang kemudian diminta untuk kembali mengabdi di almamater sebagai dosen.
Setelah mengabdi sebagai dosen, Profesor Heri memperdalam keilmuan Teknik Kimia di Tohoku University, Japan dengan mendapatkan Master’s Scholarship dari Panasonic (2000-2003) dan PhD Scholarships dari Hitachi (2003-2006).
Prof Heri juga dosen Inti Riset dan Ketua Program Studi Teknologi Bioproses Universitas Indonesia selama enam tahun.
Ia menerima gelar PhD dan gelar master dari Departemen Teknik Kimia, Sekolah Pascasarjana Teknik, Universitas Tohoku, Jepang, masing-masing pada tahun 2003 dan 2006.
Dia pernah mendapatkan penghargaan IDB Bidang Sains Teknologi atas nama Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indonesia, dan Bintang Satya Lencana dari Presiden Republik Indonesia.
Pendidikan
- Sarjana, Universitas Indonesia, Indonesia
- Magister, Universitas Tohoku, Jepang
- Doktoral, Universitas Tohoku, Jepang
Keahlian Penelitian
- Rekayasa Proses Reaksi, Rekayasa Bioproses, Rekayasa Bioreaksi, Biokatalisis
Publikasi Terbaru
- Pemanfaatan jerami padi dan ampas tebu sebagai bahan baku berbiaya rendah menuju produksi asam suksinat yang berkelanjutan 2023.
- Menuju proses yang efisien dan lebih ramah lingkungan untuk produksi furfural dari biomassa: Tinjauan tren terkini tahun 2022.
- Optimasi Metode Ultrasonic—Assisted Extraction (UAE) Menggunakan Pelarut Eutektik Dalam Alami (NADES) untuk Meningkatkan Hasil Kurkuminoid dari Curcuma longa L., Curcuma xanthorrhiza, dan Curcuma mangga Val.
Sambutan Usai Terpilih Jadi Rektor UI
Dalam sambutannya setelah terpilih sebagai Rektor UI, Prof Heri Hermansyah mengatakan bahwa pemilihan Rektor UI merupakan perjalanan yang panjang.
Dirinya sempat berkelakar bahwa ia hingga turut berat badan akibat proses dalam pemilihan rektor ini.
“Perjalanan ini panjang buat saya, membuat berat badan turun tiga kilo,” kata Heri di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Senin (23/9/2024).
Heri mengatakan dalam memajukan UI butuh tim yang kuat. Sehingga Heri berharap setiap pihak dapat memberikan dukungan dalam membangun UI.
“Pada dasarnya saya ingin mengatakan untuk memajukan UI tidak bisa oleh seorang superman tapi superteam. Semua stakeholder UI baik dalam dan luar kampus itu bersama-sama bergandeng tangan untuk memajukan UI bersama,” katanya.
Dirinya berharap seluruh pihak bisa bekerja sama untuk berkontribusi bagi kemajuan UI.
Berkontribusi bagi UI, menurut Heri, sama dengan membantu pembangunan bangsa.
“Kita jadikan UI menjadi penggerak kemajuan bangsa ini. Mari kita growing together,” pungkasnya.