Virenial – Lenyai, mungkin hewan ini memiliki sebutan yang berbeda di berbagai daerah. Ada yang menyebut lena, rena, reno, leunyai dan sebagainya.
Yang jelas, hewan ini memiliki ciri-ciri yaitu berukuran kecil, memiliki banyak kaki, dan memiliki ‘darah’ berwarna hijau yang bisa menyala di kegelapan saat terancam.
Informasi tentang hewan yang satu ini masih sangat sulit untuk ditemui, hewan ini masih satu keluarga dengan centipedes alias kelabang, dan memiliki nama ilmiah geophilus.
Geophilus sendiri memiliki beberapa jenis lain seperti:
- Geophilus carpophagus (Leach, 1814)
- Geophilus easoni (Arthur et al., 2001)
- Geophilus electricus (Linné, 1758)
- Geophilus flavus (De Geer, 1778)
- Geophilus insculptus (Attems, 1895 & Dagger)
- Geophilus truncorum (Bergsoë & Meinert, 1886)
Sementara jenis geophilus yang sering dijumpai di Indonesia menurut penelitian adalah jenis geophilus easoni, sering disebut lena, lenyai, dan lainnya karena setiap daerah memiliki penyebutan nama yang berbeda-beda untuk hewan ini.
Lenyai atau hewan lena biasa ditemui di berbagai daerah sub-tropis, hewan yang ukurannya seperti cacing ini memiliki jumlah kaki yang banyak seperti hewan kaki seribu.
Hewan ini sering ditemui sedang berjalan di dinding kamar atau rumah, di lantai, bahkan di kasur. Lenyai memiliki dua antena di depan serta memiliki mulut bercapit seperti serangga.
Dimanakah Habitat Lena?
Lena atau lenyai menyukai tempat-tempat yang lembab. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur di pohon hingga kayu-kayu yang lapuk.
Jika di rumah kamu sering ditemui lenyai, cobalah untuk mengecek tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang lena atau lenyai. Jangan suka menyimpan baju atau kain yang sedikit basah sembarangan, sebab mereka juga suka berkembang biak di tempat-tempat yang kotor dan lembab.
Memiliki ‘Darah’ Hijau yang Menyala
Saat dalam kondisi terancam, lenyai akan mengeluarkan cairan hijau yang jika diletakkan di dalam ruangan yang gelap, maka cairan itu akan menyala atau glow in the dark.
Cairan ini adalah seperti sebuah senjata mereka untuk berlindung dari serangan para predator yang ingin memangsanya.
Apakah Lenyai atau Lena Berbahaya?
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, informasi lengkap tentang hewan ini masih sangat jarang untuk ditemui. Jadi, untuk pertanyaan apakah lenyai berbahaya atau tidak, belum ada jawaban yang bisa dipastikan.
Namun, menurut mitos yang dipercaya sebagian besar orang, lena atau lenyai bisa masuk ke dalam telinga manusia hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Meski itu baru sebuah mitos, namun dengan ukuran yang sekecil itu, bukan hal mustahil untuk lenyai bisa masuk ke dalam telinga manusia, dan berkembang biak di dalamnya. Hal ini tentu patut diwaspadai.
Mencegah dan Mengusir Lenyai di Rumah
Terlepas dari anggapan apakah hewan ini berbahaya atau tidak, waspada adalah langkah terbaik untuk dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara mencegah lena atau lenyai berkembang biak di lingkungan rumah.
Caranya adalah dengan membersihkan kamar dan rumah secara rutin, tidak menumpuk pakaian kotor berhari-hari, jangan biarkan ruangan lembab dan kotor, kalau bisa, singkirkan benda-benda yang berpotensi menjadi rumah lena.
Jadi, tetaplah jaga kebersihan sekitarmu agar lenyai, lena, rena, reno atau apapun sebutan untuk geophilus ini tidak berkembang biak di lingkungan rumahmu.