Bandung, Virenial – Performa Persib Bandung luar ekspektasi saat tampil mewakili Indonesia menghadapi Port FC (Thailand) di ajang AFC Champions League 2 (ACL 2) 2024-2025.
Hasil Persib Vs Port FC berakhir dengan kekalahan Maung dengan skor 1-0, Kamis (19/9/2024) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Kekalahan tersebut jelas merugikan karena Persib bertindak sebagai tuan rumah, justri kehilangan poin di kandang sendiri.
Pada pertandingan lain di Grup F, tim unggulan asal China Zhejiang FC di luar dugaan ditaklukkan wakil China Zhejiang FC dengan skor 2-0.
Hasil yang diraih pada Matchday pertama, bagi pelatih Persib Bojan Hodak belum memastikan apapun karena akan ada sisa lima laga lanjutan.
Pasca kalah, Hodak bicara fakta bahwasannya Persib adalah tim terlemah di grup ini sejak awal Drawing, ya Persib berada di pot terendah, ketika drawing kami ada di pot 4,” sebut Hodak.
“Alasannya karena klub Indonesia tidak bermain dengan baik (di level AFC) dalam 10-15 tahun terakhir, benar?,” ulas pelatih yang pernah bawa Kuala Lumpur City FC ini ke final AFC Cup 2022.
Maklum, Persib tidak difavoritkan di grup ini, belum bisa menampilkan performa terbaik di laga pertama AFC karena mereka absen di ajang tersebut selama 10 tahun terakhir.
Maung Bandung terakhir kali bermain di level Asia adalah tahun 2015 ketika kompetisi masih bertajuk AFC Cup saat itu.
“Alasan lain adalah Persib tidak bermain di AFC dalam 10 tahun terakhir. Jadi itu alasan bagi kami ini sulit dan kami tidak difavoritkan di grup ini,” ucap pelatih asal Kroasia itu.
Namun melihat permainan Persib malam itu, Hodak tahu masih harus banyak pembenahan untuk mencari peluang menang dan lolos ke fase selanjutnya.
”Tapi melihat permainan kami (vs Port FC), kami harus berbenah meski masih ada peluang lolos ke fase berikutnya,” paparnya.
Hodak kembali menekankan untuk bisa bersaing meraih prestasi di AFC Champions League 2 diperlukan dukungan dari federasi soal penjadwalan.
Bayangkan timnya harus memainkan enam laga dalam kurun waktu 22 hari, kondisi tersebut yang buat Hodak menurunkan pemain pelapis di laga kemarin kontra Port FC.
“Itu alasan kenapa kami meminta jadwal ulang beberapa pertandingan kami, agar kami mempunyai waktu lebih untuk istirahat dan dalam kondisi 100 persen di setiap pertandingan,” papar Hodak.
“Tidak seperti laga ini, karena saya memaksakan beberapa pemain, sebab bermain enam kali dalam 22 hari bisa membuat mereka mati.” “Bisa saja ada banyak cedera yang dialami. Saya katakan sekali lagi, kami meminta jadwal ulang tapi liga berkata tidak,” sesalnya.