Gorontalo, Virenial – Terungkapnya cinta terlarang antara guru dan murid di Gorontalo turut mengegerkan publik.
Hal ini tidak terlepas lantaran Skandal cinta terlarang tersebut diiringin dengan sebuah video yang berdurasi 7 menit, berisi adegan tak senonoh yang dilakukan oleh guru dan murid.
Baik guru dan murid dalam video diketahui merupakan pengajar dan belajar di Madrasah Aliyah Negri (MAN) di Gorontalo.
Diketahui inisial pemeran video guru tersebut ialah DH (57) dan korban murid berinisial PPT masih berusia 16 tahun.
Pelaku Akui Telah Setubuhi Korban Berkali-kali
Pelaku dalam hal ini DH telah mengakui perbuatan tersebut, selain itu, ia juga mengaku telah melakukan hubungan intim berkali-kali bersama korban.
Menurutnya hal itu terjadi lantaran sudah ada rasa suka sama suka.
Pelaku kini siap bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Hal tersebut tentu langsung ditanggapi oleh netizen, terdapat salah satu warganet yang memberikan sindiran keras dan geram atas prilaku yang dilakukan oleh guru DH.
“Duh pak sudah bau tanah juga,” komentar salah satu netizen.
DH kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman paling sedikit 5 tahun pernjara dan maksimal 15 tahun penjara.
Curhatan Viral PPT di Sosial Media Facebook
Terdapat sebuah kabar jika PPT kini mengalami trauma atas ramainya pembahasan video yang beredar. Baru-baru ini juga viral curhatan yang diduga akun P di media social Facebook.
Awalnya PPT menceritakan bagaimana DH hingga bisa melakukan pelecehan, seperti merangkul Pundak, ia menganggap itu bagaian kasih sayang DH sebagai guru dan murid, namun tidak menyadari jika itu merupakan awal mulah pelecehan yang dilakukan oleh DH.
“Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak juga terkadang memberikan untuk kehidupan.
Orang tua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina,” isi curhatan korban yang beredar di Facebook.
Ditambah lagi ia juga merasa takut melaporkan kejadian tersebut lantaran ia takut cita-cita untuk kuliah tak tercapai.
“Saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu,” sambungnya.