Jakarta, Virenial – Viral video penampakan macan tutul di TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) yang diunggah oleh akun instagram resmi BBTNGGP.
Setelah video itu viral, Sapto Aji Probowo, kepala BBTNGGP meminta maaf dan mengungkap bahwa video yang viral tersebut adalah video lawas pada tahun 2014.
“Saya mewakili TNGGP meminta maaf karena video yang diunggah tim media sosial adalah video 10 tahun lalu, ini kesalahan saya tidak mengcroscek ulang video yang diunggah,” kata Sapto.
Pihaknya juga meyakini bahwa macan kumbang dan macan tutul seperti yang ada dalam video unggahan tersebut masih hidup karena sampai dengan saat ini belum ditemukan bangkai satwa langka di wilayah TNGGP.
Sapto menambahkan bahwa TNGGP memilik 60 kamera pengintai yang lokasinya tersebar di dalam wilayah TNGGP yang digunakan untuk terus memantau keberadaan satwa liar untuk didata.
“Data dari Spatially Explicit Capture-Recapture 2021, terdapat 24 ekor macan tutul yang hidup di area TNGGP, sedangkan data 2022 ada 416 ekor owa Jawa, dan hingga 2019 terdapat 40 elang Jawa yang hidup di taman nasional,” ucap Sapto.
Ia menyatakan bahwa alasan diunggahnya video lawas tersebut adalah karena belum pernah dipublikasikan dan merupakan pemandangan yang bagus.
“Video lama yang digunakan merupakan dengan alasan enak dipandang dan belum pernah dipublikasikan,” lanjutnya.
Terkait dengan kabar terbaru keberadaan macan kumbang di wilayah TNGGP, ia menyampaikan bahwa ada video yang direkam oleh anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) tertanggal 15 April 2024 dimana terlihat adanya macan kumbang yang berjarak hanya beberapa meter.
“Video terbaru macan kumbang terekam kamera pada tanggal 15 April 2024, jaraknya hanya beberapa meter dari hewan langka tersebut,” katanya.
Pihak BBTNGGP akan segera mengunggah video terbaru keberadaan macan kumbang dan macan tutul di wilayah TNGGP melalui akun Instagram resminya dengan tujuan untuk memberitahu masyarakat mengenai keberadaan satwa langka tersebut di TNGGP.