Jakarta, Virenial – Viral di media sosial video empat orang remaja yang melecehkan palestina dengan mengatakan sedang makan daging dan darah anak palestina.
Awalnya diduga empat orang remaja tersebut merupakan siswa SMPN 216 Jakarta.
Karena hal tersebut membuat warganet ramai-ramai menyerbu akun Instagram SMPN 216 Jakarta.
Karena masalah tersebut maka pihak SMPN 216 Jakarta melakukan klarifikasi melalui akun Instagram resminya.
SMPN 216 Jakarta menyatakan dalam unggahannya bahwa kejadian tersebut terjadi diluar jam sekolah yakni pada hari Minggu tanggal 10 Juni 2024 sepulang dari tempat ibadah dan bertempat di sebuah restoran cepat saji.
SMPN 216 Jakarta juga menyatakan bahwa keempat remaja yang melakukan pelecehan terhadap palestina tersebut bukanlah siswa SMPN 216 Jakarta, namun yang mem-posting video tersebut memang siswi kelas9 SMPN 216 Jakarta yang merupakan teman dari keempat remaja tersebut.
Pihak SMPN 216 Jakarta turut mengecam dan menyayangkan perilaku keempat remaja yang ada di video viral tersebut.
“Kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut,” tulis pihak SMPN 216 Jakarta, Selasa 11 Juni 2024.
Pihak SMPN 216 Jakarta juga telah memanggil orang tua dan siswi yang mem-posting video viral tersebut dan mendesak mereka untuk segera membuat klarifikasi dan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa dirugikan.
Diberitakan sebelumnya bahwa beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan 4 orang remaja yang sedang makan di sebuah restoran cepat saji.
Salah satu dari remaja tersebut terlihat memakan sedang daging ayam yang kemudian ada salah satu remaja yang mengatakan bahwa sedang makan tulang dan darah anak palestina.
“Makan tulang anak Palestina,” kata salah satu remaja.
“Darah anak Palestina,” ucap remaja lainnya yang sedang mencocol saus.
Remaja lainnya pun membuat celotehan yang sama, “Daging anak Palestina,” ucapnya. “Ini bukan saus, darah anak Palestina,” kata remaja lainnya lagi.
Video ini kemudian tersebut di media sosial dan mendapatkan banyak hujatan dan kecaman dari warganet.