Jakarta, Virenial – Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, mengusulkan untuk budidaya Kratom harus segera naik kelas agar kualitas dan kuantitas produk bisa bertambah dan dapat menyejahterakan petani.
Menurut Amran, ekspor kratom saat ini memiliki harga jual yang rendah karena kualitasnya yang kurang baik.
Dengan membuat prosedur standar yang tepat untuk budidaya kratom akan membuat kualitas dan kuantitas produk kratom meningkat sehingga harga jualnya pun akan bertambah.
Posisi saat ini pihak Kementan sedang menunggu keputusan terkait dengan regulasi tata kelola budidaya tanaman Kratom yang termasuk dalam tanaman hutan.
Amran mengatakan jika regulasi tata kelola Kratom sudah terbit dan kemudian berada di bawah Menteri Pertanian maka pihaknya dapat melakukan pembinaan pada budidaya Kratom.
“Kalau nanti sudah ditentukan katakanlah di bawah menteri pertanian kami bisa melakukan pembinaan dan dibentuk dalam bentuk korporasi. Koperasi kita korporasikan, sehingga bisa tertata dan kualitas terjamin,” kata Amran, Kamis 20 Juni 2024.
Dalam rapat terakhir, diketahui bahwa Preside Joko Widodo telah memberikan persetujuan terkait tata kelola dan tata niaga tanaman kratom
Dalam atura yang akan terbit nantinya pengusaha kratom harus memenuhi standar kualitas produk untuk dijual dan juga harus mendaftarkan usahanya ke Kementerian Perdagangan.
Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, menyampaikan bahwa memang tata niaga kratom perlu untuk distandardisasi agar kualitas produk dapat bersaing ketika di ekspor.
“Kemendag atur tata niaganya untuk bentuk suatu standarisasi, sehingga tidak ada lagi kratom produk Indonesia yang terkandung bakteri ecoli, salmonela, logam berat. Karena sudah ada eksportir kita direject barangnya,” ucap Moeldoko.