Virenial – Shalat merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah memasuki usia baligh. Karena merupakan ibadah wajib, maka bagi yang tidak menjalankannya maka akan dikenakan dosa. Untuk anak-anak, sebaiknya orangtua harus membiasakan anak-anak Anda untuk shalat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
“Suruhlah anak-anakmu melakukan shalat di waktu dia berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka kalau sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (maksudnya antara anak laki-laki dan perempuan)” [HR. Abu Daud]
Berdasarkan perintah Rasulullah diatas, bahwa kita diperbolehkan untuk memukul anak kita apabila dia tidak mau shalat jika ia sudah berusia minimal sepuluh tahun. Untuk itu, sebaiknya orangtua harus mengajarkan shalat kepada anak sejak masih dini agar mereka menjadi terbiasa nantinya.
Sebelum melakukan ibadah shalat, kita harus mengetahui syarat wajib shalat, syarat sah shalat dan rukun shalat.
Syarat wajib sholat:
- Islam
- Baligh
- Tidak dalam keadaan nifas
- Telah sampai dakwah shalat kepadanya
Syarat sah sholat:
- Suci dari hadas kecil dan besar
- Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari berbagai macam najis
- Menutup aurat. (Laki-laki: dari pusar hingga lutut. Wanita: Seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan)
- Menghadap kiblat
- Sudah masuk waktu shalat
Rukun Shalat:
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Takbiratul ihram,
- Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat,
- Rukuk,
- Iktidal,
- Sujud dua kali,
- Duduk dan membaca tasyahud akhir,
- Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir,
- Membaca salam,
- Tertib
Dan berikut ini adalah bacaan-bacaan pada tiap-tiap gerakan shalat.
Pertama, Niat, Menghadap Kiblat, Lalu mengucapkan Takbiratul ihram.
اللهُ أكْبَرُ
(Allahu Akbar)
Kedua, membaca doa iftitah:
اللّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَ بَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَ المَغْرِبِ . اللّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالمَاءِ وَ الثَّلْجِ وَ البَرَدِ
(Alla-humma ba-‘id baini- wa baina khatha-ya-ya kama- ba-‘adta bainal masyriqi wal maghrib. Alla-humma naqqini- minal khatha-ya- kama- yunaqqats tsaubul abyadu minad danas. Alla-hummaghsil khatha-ya-ya bil ma-i wats tsalji wal barad)
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”
Selanjutnya, Membaca Al-Fatiah di Setiap Rakaat dan Membaca Suratan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: “Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.”
Setelah itu, ruku’ dan membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
(Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.)
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah ampunilah aku.”
Setelah ruku’, kemudian i’tidal dan membaca doa berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
(Sami’alla-hu liman hamidah rabbana- walakal hamdu)
Kemudian sujud, dan membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
(Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.)
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah ampunilah aku.”
Atau bisa juga membaca do’a berikut:
سُبْحَانَكَ رَبِّيَ الأعْلَى
(Subha-naka rabbiyal a’la) 3x
Setelah itu, Duduk Diantara Dua Sujud
اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَ ارْحَمْنِيْ وَ اجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَ ارْزُقْنِيْ
(Alla-hummagh firli- war hamni- waj burni- wahdini- war zuqni-)
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku”
Kemudian, sujud lagi dengan membaca doa yang sama sepert sujud yang pertama. Setelah menyelesaikan 2 rakaat pertama, atau masuk rakaat terakhir, setelah sujud kedua maka masuk ke duduk at-tahiyatul awal atau at-tahiyatul akhir, pada waktu itu doa yang dibaca adalah:
التَّحِيَّاتُ للهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ . السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أشْهَدُ أنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ . اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ . وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ . إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ .
(Attahiyya-tu Lilla-hi wash shalawa-tu wath thayyiba-tu was sala-mu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla-hi wa Baraka-tuh. Assala-mu ‘alaina- wa ‘ala ‘iba-dilla-hish sha-lihi-n. Asyhadu alla- ila-ha illalla-h wa asyahadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasu-luh. Alla-humma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala a-li Muhammad kama- shallaita ‘ala ibra-hi-ma wa ‘ala a-li ibra-hi-m. wa ba-rik ‘ala Muhammad wa a-li muhamad kama- ba-rakta ‘ala ibra-hi-m wa a-li ibra-hi-m. innaka hami-dum maji-d )
Kemudian, sangat dianjurkan untuk membaca bacaan doa setelah tasyahud akhir sebelum salam, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
(Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim.)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku dengan keampunan dariapda-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.”
Dan doa setelah tasyahud akhir sebelum salam sebagai berikut:
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
(Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.)
Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”
Kemudian yang terakhir membaca salam:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
(Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.)
Itulah pengertian shalat, rukun shalat, syarat syah dan syarat wajib shalat serta bacaan dan tata cara shalat lengkap berdasarkan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Semoga bermanfaat dan dapat diamalkan dengan baik.