New York, Virenial – Donald Trump, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), divonis bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan dokumen.
Kasusnya ini terkait dengan pemalsuan dokumen pembayaran uang tutup mulut untuk seorang bintang porno.
Ketika divonis oleh pengadilan, ia kemudian mengkritik tajam hakim persidangan, Juan Merchan.
Dilansir dari CNN, Trump mengatakan bahwa persidangan ini sangat tidak adil karena ia tidak diperbolehkan mendatangkan beberapa ahli untuk membelanya.
“Sejauh persidangannya, itu sangat tidak adil. Kami tidak diperbolehkan menggunakan ahli pemilu kami dalam keadaan apa pun. Anda lihat apa yang terjadi pada beberapa saksi yang ada di pihak kami, mereka benar-benar disalib oleh orang ini,” katanya.
Trump juga mengatakan bahwa Hakim Juan Merchan hanya telihat saja seperti malaikat tapi sebenarnya setan.
“Dia terlihat seperti malaikat, tapi sebenarnya dia setan,” lanjut Trump.
Trump juga menuduh bahwa Hakim Juan Merchan yang memimpin sidang atas dirinya itu bermasalah.
“Tidak pernah ada hakim yang lebih berkonflik,” lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, Trump mengatakan bahwa saat ini ia dalam perintah pembungkaman dimana ia menyatakan bahwa belum pernah ada calon presiden sebelumnya yang pernah merasakan seperti yang dia alami.
“Sekarang, saya berada di bawah perintah pembungkaman, yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun, tidak ada calon presiden yang pernah berada di bawah perintah pembungkaman sebelumnya. Saya berada di bawah perintah pembungkaman, perintah pembungkaman yang buruk, di mana saya harus membayar denda ribuan dolar dan diancam dengan penjara,” katanya.
Trump dinyatakan bersalah oleh 12 anggota dewan juri pengadilan New York yang telah menghabiskan dua hari untuk masa pertimbangan. Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan pada Kamis 30 Mei 2024.
Salah satu inti dari kasus yang menjerat Trump adalah terkait pemalsuan dokumen atas pembayaran uang tutup mulut menjelang pilpres 2016 lalu.