Seoul, virenial.com – Lee Jae-myung (60) yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional (CEN). Ia menjadi pengganti Presiden sebelumnya yaitu Yoon Suk Yoel yang dimakzulkan karena darurat militer yang gagal.
“Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” kata kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).
Walaupun adanya gugatan hukum, penyerangan bersenjata pisau, dan skandal pasukan bersenjata untuk menghalangi Lee Jae-myung bangkit dari kemiskinan menjadi Presiden Korea Selatan akan tetapi semuanya gagal.
Ia sempat mengalami kekalahan tipis di tahun 2022, tapi kini ditetapkan oleh CEN Komisi Pemilihan Umum dengan kemenangan telak. Ia juga dikecam karena gaya populisnya. Namun, kisah pribadi Lee Jee-myung yang berubah menjadi kaya raya yang membuat dirinya berbeda dari kebanyakan elit politik Korea Selatan.
Diketahui sebelumnya Ia pernah menjabat selama 8 tahun sebagai wali kota Soengnam, di selatan Seoul. dalam masa jabatanya itu Ia membantu dalam menutup pasar daging anjing terbesar di negara itu. Dan mengakhiri perdagangan yang pernah melibatkan 80.000 ekor anjing per tahun.
Lee Jae-myung kemmudian menjabat selama sebih dari tiga tahun, sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi yang merupakan wilayah terpadat yang mengelilingi ibu kota.
Dan di tahun 2022, Ia maju dalam Pilpres namun kalah dari Yoon dengan selisih suara yang sangat tipis dalam sejarah Korea Selatan.
Ia juga pernah mengalami penyerangan pada tahun 2024, ditikam di leher yang menyebabkan Ia harus menjalani operasi darurat, penyerang mengaku sebagai pendukungnya dan mengaku bahwa berniat membunuh Lee Jae-myung untuk mencegahnya menjadi presiden.
Beberapa hal yang dijanjikan Lee Jae-myung atas terpilihnya sebagai Presiden Korea Selatan salah satunya yaitu meningkatkan kecerdasan buatan Korea Selatan, ini bertujuan untuk menjadikan negara Korea Selatan menjadi salah satu dari tiga pemimpin global teratas pada bidang tersebut. Dan menyerukan supaya mereka yang terlibat pada upaya darurat militer untuk dimintai pertanggung jawaban, dengan janji untuk membawa unsur-unsur pemberontakan ke pengadilan.
Ia juga sempat mendapat kritik terkait serangan konfrontatifnya terhadap lawan politiknya di awal masa-masa berpolitik. Namun, menurut istrinya Kim Hye-Kyung yang sudah 34 tahun menemaninya mengungkapkan bahwa sekarang Lee berbicara dengan penuh pertimbangan.
“Ia adalah seseorang yang bangkit dari pinggiran, dari paling bawah,” katanya dalam sebuah wawancara tahun 2017.
“Sama seperti seekor kutu yang harus melompat untuk diperhatikan, saya harap orang-orang dapat memahami dan memandangnya dalam konteks itu,” tambahnya.