Jakarta, Virenial – Jika Dubai merupakan kota Instagram terbaik, maka hal ini merupakan minggu dimana filter tersebut muncul.
Seperti informasi yang dapat Dilansir dari BBC pada hari Sabtu (20/4/2024), selama 48 jam yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya, dimana kondisi langit di atas Uni Emirat Arab menjadi sangat gelap dan badai dahsyat yang menghanyutkan lanskap Dubai yang sangat indah.
Sekitar 25 cm hujan, sekitar 2 dua kali lipat dari rata-rata tahunan UEA, turun dalam waktu satu hari, dimana kejadian tersebut membuat sebagian besar infrastruktur luar rungan kota terendam air.
Jordache Ruffles yang merupakan seorang ekspatriat Inggris yang tinggal di Dubai mengatakan, bahwasanya pada saat mengalami badai itu seperti ‘hidup di tengah-tengah kiamat’.
Karena dia menyaksikan langsung dari apartementnya yang menghadap ke marina yang biasanya tenang dikota ini.
Namun pada saat itu ada perabotan rumah tangga yang terlempar dari balkon akibat dari angin kencang dan juga mobil-monil Rolls Royce yang ditinggalkan di jalan secara tiba-tiba berubah menjadi sungai.
“Kami tinggal di tempat yang tinggi dan hampir tidak bisa melihat apapun melewati balkon. Rasanya seperti tengah malam di tengah hari,” katanya.
Bahkan sudah terdapat empat badai besar, dimana dari masing-masing darinya menjulang setinggi 15 km ke atmosfer dan juga didorong oleh aliran jet yang kuat, meluncur ke UEA saru demi satu menurut peramal cuaca.
Hujan lebat di atas lanskap gurun di Teluk bukanlah hal yang baru lagi, dan juga penduduk diperingati melalui sistem peringatan publik.
Akan tetapi, infrastruktur cuaca Dubai tidak siap untuk mengadapi hujan terburuk yang muncul kembali sejak tahun 1949.
Dalam banyak hal, hanya terdapat sedikit kota modern yang bisa mengatasi bersarnya banjir yang pada minggu ini melanda Dubai
Aksi-aksi utama yang ada di kota ini, yang dimana sebagian besar masyarakat berada di dalam ruangan untuk melindungi diri dari panas yang sangat menyengat, berjuang keras untuk mengatasi masuknya air yang secara tiba-tiba datang begitu saja.
Caroline Seubert, 29 tahun, dari Inggris bersama dengan suaminya di sebuh pusat perbelanjaan pada saat adai menerjang.
“Mal itu banjir, langit-langit runtuh. Kami disuruh keluar, tapi metro ditutup dan taksi tidak beroperasi,” katanya.
“Kami terdampar, harus tidur di lobi mal semalaman,” imbuhnya.
Matt Weir yang merupakan seorang guru asal Inggris yang memang sudah tinggal di Dubai selama 10 tahun mengatakan bahwasanya ‘ orang-orang sadar’ badai akan datang namun kekuatannya membuat ‘lingkungan sekitar terendam air’.
Walaupun perkiraan cuaca terlihat jauh lebih cerah untuk minggu depan, namun beberapa badai kemungkinan masih akan terjadi dan dengan jalan dan infrastruktur lainnya yang masih lumpug, para penguasa Dubai dengan memperhitungkan biayanya.
Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Nahyan mengeluarkan perintah supaya pihak yang berwenang segera bekerja mempelajari kondisi infrastruktur di seluruh UEA dan membatasi kerusakan yang ditimbulkan.
Pegawai pemerintah sudah diperintahkan untuk bekerja melalui rumah sampai akhir minggu ini, smeentara untuk perusahaan-perusahaan swasta juga dihimbau untuk melakukan hal yang sama dan sekolah-sekolah yang ada diseluruh negeri sudah ditutup.
Sejauh ini, jumlah korban jiwa resmi di UEA hanya satu orang, yang merupakan seorang pria tua yang meninggal pada saat kendaraannya tersapu banjir di Ras Al Khaimah, menurut media lokal.
Sumber : https://travel.detik.com/travel-news/d-7301206/banjir-bak-kiamat-di-dubai-mengguncang-kota-yang-indah