Beda nasib Aisha anak Irfan Hakim, Saaih Halilintar gagal mengikuti ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Penyebabnya, adik Atta Halilintar dan Thariq Halilintar itu belum miliki kartu BPJS dan NPWP.
Keadaan tersebut disampaikan Manajer TIM PON Golf dari Provinsi Batnten, Paulus Rudy.
Disebutkan, nama Saaih Halilintar tidak masuk ke dalam daftar lima atlet yang akan bertanding di PON 2024.
“Dengan ini saya sebagai manajer tim PON Banten, status Saaih Halilintar saat ini adalah bukan atlet yang kita daftarkan di PON,”tegas Rudy Paulus di akun Instagramnya.
Rudy menjelaskan jika kualifikasi atlet PON sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Dari seleksi yang diadakan sejak Januari-Maret, ada 16 atlet yang masuk ke dalam long list, termasuk Saaih Halilintar.
“Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Benar, Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list.
Dari seleksi yang diadakan sejak Januari-Maret, ada 16 atlet yang masuk ke dalam long list, termasuk Saaih Halilintar.
“Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Benar, Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list.
Dalam perjalanannya 16 atlet itu akan kita pantau terus termasuk tidak cuma untuk latihan ya, tapi juga administrasinya,” jelasnya.
16 atlet tersebut diminta untuk melengkapi administrasi, yakni KTP, KIA untuk yang belum cukup umur, BPJS, KK, dan NPWP.
Saat awal submit, Saaih masih ber-KTP DKI Jakarta.
Di Maret 2024, saaih sudah ber-KTP Banten namun belum melengkapi data lain seperti BPJS dan NPWP.
“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?”
Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, “Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi’,” ungkapnya.
“Saya sebagai manajer bertanggung jawab dengan tim, dengan KONI Banten, dengan Pemprov Banten kita harus memilih lima orang tidak hanya berprestasi ataupun kondisi dan teknik, tapi juga secara administrasi,” tegasnya.
SK untuk lima nama atlet sudah keluar pada 1 Agustus, sehingga tidak bisa digantikan dengan alasan apapun.
Sementara pihak Saaih baru memberikan kekurangan data administrasi di tanggal 1 Agustus.
“Sedangkan, dari pihak Saaih sendiri tanggal 1 Agustus baru mengirimkan ke saya, ada buktinya juga, NPWP dan BPJS-nya. Ya, saya sudah bilang, “Sudah telat, mohon maaf.
Saya tidak berani mengambil risiko dengan menyertakan pemain yang syaratnya tidak terpenuhi karena itu juga berisiko untuk tim karena kita ada main tim. Apalagi Banten hanya meloloskan dua atlet putra”,pungkasnya.
Anak Irfan Hakim Ikut PON
Irfan Hakim mengaku tidak menuntut anaknya jadi juara di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Anak dari Irfan Hakim yakni Aisha Hakim akan bertanding di PON XXI Aceh-Sumut 2024 cabang olahraga (cabor) berkuda.
Bagi Irfan Hakim, dirinya sudah bangga sang anak ikut PON maka tidak menuntutnya apakah juara atau tidak.
Kemudian juga tidak menyangka jika akan memiliki anak seorang atlet berkuda.
Irfan mengatakan jika Aisha memang sudah menyukai berkuda sejak lama.
Hobi Aisha itu membuatnya bisa mengikuti kejuaraan dan buatnya bangga.
“Gue bangga, nggak nyangka anak gue atlet. Gue juga deg-degan mau nyaksiin apa nggak,” ucapnya.
Ia mengaku terharu bercampur bangga melihat anaknya menjadi atlet.
“Aisha pergi hari Selasa sama atlet pendamping, itu mendebarkan sekali,” ujar Irfan Hakim.
Sebelum terpilih, Aisha sempat mengalami kendala.
Namun presenter papan atas ini bersyukur anaknya bisa menghadapinya dengan baik.
Ia tak menuntut Aisha untuk memenangkan kejuaraan.
“Mau dapat juara perak, perunggu, emas, semoga yang terbaik,” katanya.
Untuk melihat langsung, Irfan Hakim masih pikir-pikir.
“Karena Aisha kalau bapaknya datang nervous. Mudah-mudahan nggak nonton wawancara kita.
Kayaknya kita datang, tapi ngumpet, surprise pas acara saja karena bapaknya bawel. Pengin selalu ngasih petuah, (sementara) anaknya risih,” jelas Irfan.