Bagi anda yang sedang mencari ulasan tentang Doa Orang Terzalimi: Arab, Latin dan Artinya, tenang saja karena dalam artikel kali ini kami sudah menyediakan pembahasannya untuk anda.
Di dalam suatu kisah, Rasulullah sudah memberikan peringatan kepada para umutnya untuk menjauhi perbuatanzalim terhadap sesama manusia.
Karena, pada dasarnya doa dari orang yang mengalami perlakuan zalim ini termasuk ke dalam doa yang diberikan keistimewaan oleh Allah SWT.
Allah SWT. dan Rasulullah SAW sendiri sangat mengecam perbuatan zalim, sudah ditegaskan bahwasanya mereka yang melakukan eprbuatan zalim selama masa hidupnya kelak ia akan mendapatkan balasan yang sangat pedih.
Dalam menjalani kehidupan ini, sering kali kita menyaksikan atau bahkan merasakan langsung ketakadilan dan juga perlakuan tidak adil yang menimpa seseorang.
Di dalam momen-momen sulit ini, doa menjadi sarana yang paling ampuh untuk mengekspresikan rasa ketakmampuan, kepedihan dan juga keinginan untuk mendapatkan keadilan.
Untuk informasi yang lebih jelasnya, anda bisa langsung saja simak ulasan mengenai Doa Orang Terzalimi: Arab, Latin dan Artinya yang memang sudah ada di bawah ini.
Doa Orang Terzalimi: Arab, Latin dan Artinya
Terdapat sejumlah doa yang disebut sangat mustajab atau kecil kemungkinannya tidak dikebulkan, salah satunya adalah doa orang yang terzalimi.
Mustajab doa dari orang yang terzalimi disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Aslam bahwasanya Umar RA menjadikan seorang budaknya yang bernama Hunay untuk menjaga himaa (tempat pengembali ternak).
Umar berkata, “Wahai Hunay, jangalah kau menzalimi orang-orang muslim dan takutlah dari doa orang yang terzalimi, karena sesungguhnya doa orang yang dizalimi terkabulkan.”
Kemudian, Umar RA kembali melanjutkan, “Izinkanlah orang-orang yang hanya memiliki sedikit unta dan sedikit domba untuk masuk ke dalam himaa tersebut. Jangan utamakan ternak Ibnu Auf dan ternak Ibnu Affan. Karena jika ternak keduanya rusak, mereka dapat kembali kepada pohon-pohon kurma dan tanaman mereka.
Dan sesungguhnya, jika ternak milik orang-orang yang memiliki sedikit unta dan sedikit domba rusak, maka mereka mendatangi saya dengan membawa anak-anak mereka, seraya berkata, “Wahai Amirul Mukminin, wahai Amirul Mukminin, apakah saya biarkan mereka terlunta-lunta?’
Menyediakan air dan rerumputan lebih ringan bagi saya dari pada memberikan emas dan perak. Demi Allah, sesungguhnya mereka melihat saya telah menzalimi saya. Sesungguhnya ini adalah negeri mereka. Pada masa jahiliah, mereka berperang melindunginya dan mereka masuk Islam agar tetap di dalamnya.
Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seandainya bukan karena harta (unta ternak lainnya) yang saya siapkan fi sabilillah, pasti saya tidak akan menjadikan sejengkal tanah mereka sebagai himaa.” (HR Bukhari)
Hadits tersebut terdapat dalam kitab Mukhtashar Shahih Bukhari yang disusun M. Nashiruddin Al-Albani (Syekh Al-Albani) dan diterjemahkan Abdul Hayyie al-Kattani dan A. Ikhwani.
Ada hadits lain yang menyebut doa orang terzalimi termasuk satu dari tiga yang mustajab. Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Terdapat sejumlah bacaan doa orang terzalimi yang sudah ada di dalam Al-Qur’an, dan salah satunya berada di dalam surat Al Qasas ayat 21.
رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
Ada juga bacaan doa agar terhindar dari orang zalim. Doa ini terdapat dalam surah Al Mu’minun ayat 94.
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Rabbi falā taj’alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku termasuk kaum yang zalim.”
Anjuran Menolong Orang yang Dizalimi
Ulama terkemuka asal Mesir Yusuf Qardhawi dalam Fiqh Al-Jihad yang sudah diterjemahkan Irfan Maulana Hakim dkk menyebutkan sebuah hadist shahih yang berisikan mengenai anjuran menolong saudara yang dizalimi.
Rasulullah SAW bersabda, “Tolonglah saudaramu yang zalim dan yang dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami menolongnya karena ia dizalimi, lalu bagaimana kami menolong orang zalim?” Beliau menjawab, “Mencegahnya dari kezaliman, karena itu adalah pertolongan untuknya.”
Melawan kezaliman juga termasuk jihad dalam Islam. Dalam beberapa hadits dikatakan jihad semacam ini adalah jihad yang paling utama, sebagaimana diriwayatkan Thariq ibn Syihab Al-Bajali RA bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apa jihad yang paling utama?” Beliau menjawab, “Menyampaikan kalimat kebenaran kepada penguasa yang zalim.”
Dalil Bukti Dahsyatnya Doa Orang Terzalimi
Doa orang yang terzalimi menembus langit dan tidak terhijabi dengan Allah SWT. Demikian hadist dan ayat Al-Qur’an sudah menjelaskan betapa dahsyatnya doa yang dipanjatkan oleh mereka yang terzalimi dan teraniaya orang lain.
Bahkan, di dalam salah satu riwayat Imam Ahmad sudah menyebutkan, bahwasanya doa orang yang terzalimi tetap dikabulkan dan didengarkan oleh Allah SWT sekalipun orang yang teraniaya adalah orang yang kafir.
Hadist-hadist mengenai ini menjadi sebuah pengingat supaya umat muslim tidak berlaku aniaya dan semena-mena kepada orang lain.
“Pada saat itulah tidak ada hijab (pembatas) antara orang yang terzalimi dengan Allah, maka secara otomatis doa mereka pun akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT,” tulis Ipnu R. Noegroho dalam Doa, zikir, Wirid & Pengobatan Islami Paling Mustajab.
Sudah terdapat banyak sekali hadist dan firmannya yang mengingatkan tentang bahayanya doa dari orang yang terzalimi.
Setelah anda mengetahui Doa Orang Terzalimi: Arab, Latin dan Artinya, selanjutnya anda bisa simak dalil atau hadist bukti dari dahsyatnya doa orang yang terzalimi, yaitu sebagai berikut :
1. Dalil Pertama
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
Artinya: “Waspadailah doa orang yang terzalimi, karena tidak ada hijab (penghalang) antara ia dan Allah.” (HR Bukhari).
2. Dalil Kedua
أتدرون ما المفلِسُ ؟ قالوا : المفلِسُ فينا من لا درهمَ له ولا متاعَ . فقال : إنَّ المفلسَ من أمَّتي ، يأتي يومَ القيامةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ، ويأتي قد شتم هذا ، وقذف هذا ، وأكل مالَ هذا ، وسفك دمَ هذا ، وضرب هذا . فيُعطَى هذا من حسناتِه وهذا من حسناتِه . فإن فَنِيَتْ حسناتُه ، قبل أن يقضيَ ما عليه ، أخذ من خطاياهم فطُرِحت عليه . ثمَّ طُرِح في النَّارِ
Artinya: “Orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, puasa, dan zakat. Akan tetapi, dia juga telah mencela orang ini, memakan harta orang itu, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang itu.
Lantas, orang yang dizalimi ini diberikanlah kebaikan-kebaikannya untuk orang yang dizalimi yang ini, diberikan pula kepada korban kezaliman yang lain. Hingga apabila kebaikannya telah habis sedangkan kezalimannya belum semua terbayar maka sebagian dosa-dosa orang-orang yang dizalimi akan dipikulkan kepadanya, lalu dia dilempar ke dalam neraka,” (HR Muslim).
3. Dalil Ketiga
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْل
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesedihan tempat kembali, doa orang yang teraniaya, dan dari pandangan yang menyedihkan dalam keluarga dan harta.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
4. Dalil Keempat
لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا
Artinya: “Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS An Nisa: 148).
5. Dalil Kelima
وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
Artinya: “Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman.” (QS Thaha:111).
Penguatan dari dalil-dalil di atas, Adz Dzahabi dalam Siyaru A’lam pernah menceritakan kisah tentang Yahya bin Khalid Al Barmaky. Yahya bin Khalid Al Barmaky adalah sosok kepercayaan–saat ini dikenal dengan menteri–di era Khalifah Harun Ar Rasyid.
Yahya bin Khalid Al Barmaky hidup dengan makmur dan sejahtera. Bahkan beberapa anaknya pun diangkat menjadi gubernur ketika itu.
Namun, tiba-tiba datang suatu masalah hingga membuat keluarganya masuk dalam jeruji besi. Anak-anak Yahya bin Khalid Al Barmaky pun bertanya padanya,
“Wahai Ayah, mengapa setelah kemuliaan, kekayaan, dan kesenangan, kini kita berubah menjadi sengsara seperti ini?” demikian seperti diterjemahkan Majalah Ar Risalah Edisi 223.
Yahya bin Khalid Al Barmaky menjawab, “Wahai anakku, bisa jadi ini adalah karena doa orang yang terzalimi, kita menyepelekannya, padahal Allah tak pernah melalaikannya,”
Kezaliman merupakan salah satu perkara yang sangat dibenci oleh Allah SWT, bahkan menurut Thabrani, Allah SWT sampai menjanjikan pembalasan bagi para pelaku zalim tanpa melewatkannya sedikitpun.
Terlebih lagi, perbuatan zalim bahkan dikatan bisa menggerogoti semua pahala kebaikan yang anda miliki, bukan hanya terdapat pada dahsyatnya doa orang terzalimi. Nauzubillah min zalik semoga kita semua terjauhkan dari perbuatan zalim.
Itulah dia semua pembahasan mengenai Doa Orang Terzalimi: Arab, Latin dan Artinya yang bisa kami bagikan kepada anda semuanya.
Jangan sampai kita berbuat zalim terhadap sesam umat manusia, seperti yang sudah kami jelaskan bahwasanya doa orang yang terzalimi sangat dahsyat dan pastinya akan di kabulkan oleh Allah SWT.
Usai sudah segala macam uraian yang memang sudah ada di dalam artikel kali ini yang bisa kami bagikan kepada anda semuanya, cukup sekian dan terimakasih atas waktu yang sudah anda luangkan.