Jakarta, Vinerial – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani buka-bukaan mengenai kabinet presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Muzan sendiri mengakui bahwasanya pembicaraannya terkait dengan kabinet memang semakin dekat, Lantas sosok seperti apa yang sedang dicari?
Muzani sudah menyampaikan itu dalam gadung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta pada hari Kamis (18/4/2024).
Beliau berbicara mengenai syarat yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang memang akan menjadi menterinya Prabowo-Gibran nantinya.
“Saya kira, dengan makin dekatnya keputusan Mahakah Konstitusi, saya kira pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif, baik menteri-menteri yang berasal dari partai koalisi ataupun menteri-menteri yang berasal dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah,” kata Muzani.
Selain itu, Muzani juga mengungkapkan bahwasanya menteri pada kabinet Prabowo-Gibran ini harus memahami dan juga menyetujui program yang sudah dikampenyekan kepada masyarakat.
Kata beliau, hal tersebut akan menjadi sangat penting lantaran mentri merupakan pembatu dari Presiden.
“Akan tetapi, sebagai sebuah kekuatan tim, menteri itu pembantu presiden, karena itu sebagai pembantu presiden, syarat untuk bisa menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah mereka orang yang mengetahui, memahami dan menyetuji program presiden baik yang dikampenyekan ataupun yang dibicarakan dalam debat presiden dan wakil presiden,” kata beliau.
“Memahami dan menyetuji terdapat program presiden dan wakil presiden adalah sebuah keharusan. Karena menteri adalah pembantu presiden,” imbuhnya.
Bukan hanya itu saja, kata Muzani dimana seorang mentri menjalankan kebijakan yang memang merupakan kepanjangan dari program presiden.
“Kebijakan menteri sebagai elaborasi atau penerjeman dari kebijakan presiden. Maka, sebuah syarat bahwa pembantu presiden harus menyetuji program presiden adalah sesuatu yang menjadi keharusan,” ujar beliau.
Bukan hanya itu saja, Muzani juga membocorkan terkait dengan menteri koordinator atau menko yang dicari oleh Prabowo-Gibran.
Dimana Muzani juga menegaskan bahwasanya tidak ada dikotomi antara menko dari partai politik atau dari profesional.
“Kami menganggap bahwa tidak ada dikotomi antara profesional dengan orang partai poltik,” kata Muzani.
Menurut Muzani sendiri, tokoh dari utusan partai bukan berarti tidak mempunyai keahlian profesional, maka dengan begitu, kata dia antara kalangan profesional dan partai tidak disekat dalam penentuan mentri kabinet.
“Orang partai politik bisa juga menjadi profesional karena sesungguhnya keahlian yang dimiliki oleh orang politik juga tidak kalah ahlinya dengan orang yang di bidang profesi tertentu,” katanya.
Wakil Ketua MPR itu juga memastikan bahwasanya tokoh yang nantinya akan mengisi kursi menko adalah orang yang ahli dalam bidangnya.
“Karena itu sekali lagi apa yang diajukan oleh pimpinan partai polik terhadap nama-nama itu kami menganggap orang-orang itu orang yang ahli dan profesional dalam bidangnya,” ujar Muzani.
Sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7299441/kisi-kisi-kabinet-prabowo-gibran-diungkap-gerindra/1