Jakarta, Virenial – Jokowi buka suara terkati dengan kasus pembunuhan Vina. Banyak perkembangan kasus ini yang terjadi sampai dengan saat ini.
Dimulai dengan ditangkapnya seorang DPO bernama Pegi Setiawan lalu hilangnya dua orang lagi dari daftar DPO.
Setelah kunjungan ke Pasar Lawang Agung Sumsel pada kamis 30 Mei 2025, Jokowi menjawab pertanyaan media terkait dengan kasus Vina Cirebon.
Jokowi mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Tanyakan kepada Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi,” kata Jokowi.
Dalam perkembangan terbaru menurut kepolisian, sudah total 9 tersangka dalam kasus Vina yang sudah ditangkap pihak kepolisian dimana yang terakhir ditangkap adalah Pegi Setiawan yang sudah buron sejak tahun 2016.
Irjen Sandi Nugroho, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, mengatakan bahwa Polri akan selalui terbuka untuk bukti baru terkait dengan kasus Vina.
Ia mengungkapkan bahwa dua nama DPO dibatalkan karena kesaksian fiktif dari tersangka.
Sandi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan perhatian terhadap kasus ini.
Ia menyatakan bahwa Polri akan terbuka bila ada informasi atau alat bukti lain yang bisa membuat kasus ini terang benderang.
“Kabid Humas Polda Jabar menyampaikan, apabila ada informasi, ada alat bukti yang lain yang bisa membuat lebih terang benderang dalam kasus ini, mohon disampaikan. Itu artinya bahwa kita membuka diri apabila memang ada informasi dan alat bukti lain yang bisa diberikan kepada kepolisian sebagai informasi tambahan untuk mengungkap kasus ini,” kata Sandi.
Kombes Surawan, Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, mengatakan bahwa Pegi Setiawan merupakan satu-satunya DPO dalam kasus ini dimana total jumlah tersangka hanya sembilan, bukan sebelas.
“Perlu saya tegaskan, tersangka semua bukan sebelas, tapi sembilan, sehingga DPO hanya satu,” kata Kombes Surawan, Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, dalam konferensi pers.
